TUJUAN PENDIDIKAN DIVERSIFIKASI
"SIFAT-SIFAT ORANG MUKMIN"
( QS AL-FATH 48: 29 )
Novita Dewi
NIM. ( 2117232 )
Kelas E
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018
PEMBAHASAN
A. Hakikat Orang Mukmin
1. Pengertian
· Kata iman berasal dari Bahasa Arab
dari kata dasar amana yu’minu-imanan. Artinya beriman atau
percaya. Percaya dalam bahasa Indonesia artinya meyakini atau yakin bahwa
sesuatu ( yang dipercaya) itu memang benar atau nyata adanya. Iman dapat
dimaknai iktiraf, membenarkan, mengakui, pembenaran yang bersifat khusus.
· Kata Mukmin/Mu’min adalah istilah
islam dalam bahasa Arab yang sering disebut dalam Al-Qur’an berarti orang
beriman dan merupakan seorang muslim yang dapat memenuhi seluruh kehendak Allah
dan meiliki iman yang kuat dalam hatinya.
Jadi orang mukmin adalah orang islam
yang beriman dan merupakan seorang muslim yang dapat memenuhi kehendak Allah,
dan memiliki iman yang kuat dalam hatinya, dan juga orang yang menyerahkan
dirinya pada Allah SWT.
2. Unsur-Unsur Iman
Unsur unsur iman atau disebut juga
sebagai rukun iman. Rukun iman ada enam yaitu iman kepada Allah,
malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, hari kiamat dan
takdir baik buruk itu dari Allah.
a. Iman kepada Allah
Iman kepada Allah adalah membenarkan
adanya Allah swt, dengan cara meyakini dan mengetahui bahwa Allah swt wajib
adanya karena dzatnya sendiri.
b. Iman kepada para malaikat
Iman kepada malaikat adalah
menyakini adanya malaikat. Malaikat adalah makhlu agung, jumlahnya banyak dan
tak terbilang, tidak ada yang bisa menghitungnya selain Allah semata.
c. Iman kepada kitab-kitab Allah
Makna beriman kepada kitab-kitab
Allah merupakan bagian bagian dari akidah mukmin ialah membenarkan secara pasti
kalam khusus Allah yang dia wahyukan kepada Rasul pilihan-Nya, kemudian
disatukan kepada lembaran-lembaran atau kitab kitab suci.
d. Iman kepada para Rasul
Iman kepada para rasul yakni percaya
dan yakin bahwa Allah telah mengutus para rasul kepada manusia untuk memberi
petunjuk kepada manusia.
e. Iman kepada Hari Akhir
Hari akhir ialah hari kiamat,
termasuk kebangkitan (alba’ts) yaitu keluarnya manusia dari kubur mereka dalam
keadaan hidup, sesudah jazat mereka dikembaikan dengan seluruh bagianya seperti
dulu kala didunia.
f. Iman kepada Taqdir ( Qadha dan
Qadhar )
Iman kepada Qadha dan Qadhar adalah
percaya bahwa segala hak, keputusan, keputusan, ciptaan Allah swt yang berlaku
pada makhluknya termasuk dari kata (manusia) tidaklah terlepas (selalu
berlandaskan pada) kadar, ukuran, aturan dan kekuasaan Allah swt, jadi berserah
dirilah kepada Allah swt dengan cara berusaha, berdoa dan berikhtiar
kepada Allah.
Jadi sebagai seorang mu’min kita
wajib pecaya kepada rukun-rukun iman yang akan terjadi benteng yang kokoh dala
kehidupan kita didunia. Dan kita memang harus yakin bahwa Allah swt lah Tuhan
kita.
3. Adapun Ciri-Ciri Orang Beriman
a. Apabila mendengar sebutan Allah,
hati mereka gemetar aktif karenanya.
b. Apabila mendengar bacaan ayat-ayat
Allah, bertambahla iman mereka karenanya.
c. Senantiasa bertawakal (berserah diri) kepada Allah
d. Mendirikan shalat, dan berseru
kepada orang lain untuk ikut juga melaksanaknya.
e. Menafkahkan rizkinya kepada Allah.
f. Senantiasa bersabar terhadap apa
yang menimpa mereka dan termasuk juga orang yang berjihad fisabilillah.[1][2]
4. Sifat-Sifat Orang Mukmin
a. Sabar
Sabar adalah suatu sikap menahan
emosi dan keinginan, serta bertabah dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh.
Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang uga dipandang sebagai sikap
yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang
memilikinya. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Baqarah:55
b. Jujur
Jujur adalah kesesuaian sikap antara
perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Apa yang diucapkan memang itulah yang
sebenarnya. Sebagaimana firman Alah yang terdapat dalam QS At-Taubah : 119
c. Muroqobah ( menjaga diri )
Muraqabah adalah upaya diri untuk
senantiasa merasa terawasi oleh Allah dengan jalan mewaspadai dan mengawasi
diri sendiri, dimana yang terdapat dalam QS Ali-Imran : 5
d. Takwa
Takwa adalah istilah dalam islam
yang merujuk kepada kepercayaan akan adanya Allah, membenarkanya, dan takut
akan Allah. Sebagaimana yang terdapat dalam QS Ali-Imran : 102
e. Yakin dan Tawakal
Tawakal merupakan buah dari
keyakinan yang kukuh terhadap apa yang Allah kabarkan da janjikan. Keyakinan
adalah kuatnya iman dan keteguhan, hingga seorang Mukmin seolah-olah melihat
dengan maanya apa yang telah dikabarkan Allah dan Rasulnya.
Sebagaimana yang terdapat dalam
firman Allah dalam QS Al-Ahzar : 22[2][3]
B. Dalil Tentang Orang-Orang mukmin
Artinya : “Muhammad itu
adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kemu lihat
mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda
mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka
dalam taurat dan sifat-sifat mereka dalam injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kat lalu menjadi
besarlah dia da tegak lurus diatas pokoknya, tanaman itu menyenagkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (
dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh diantara mereka ampunan dan pahala yang
besar.” (QS Al-Fath : 29 )
1. Penjelasan Tafsir Al-Maraghi
Ayat ini adalah akhir dari bagian
pertama Al-Qur’anul Karim yang disebut surat-surat Mutawwal. Sedang
berikutnya adalah bagian kedua yang disebut surat-surat Mufassal.
a. Kabar gembira bagi Nabi saw, tentang
kemenangan dan kejayaan agama Allah.
b. Janji untuk orang-orang mukmin dan
ancaman terhadap orang-orang kafir da munafik.
c. Kecaman terhadap orang-orang yang
tidak ikut berperang yakni kabilah-kabilah Aslam, Juhainah, Muzainah, dan
Gifar.
d. Keridaan Allah terhadap orang-orang
mukmin yang berbai’at kepada Rasulullah saw, dibawah pohon. Dan jinji-Nya
kepada mereka akan mendapat pertolongan didunia dan disyurga dan diakhirat.
e. Kabar gembira tentang terlasananya
mimpi Rasulullah saw, bahwa oerang orang mukmin akan mask ke Masjidil Haram
dengan aman. Dan hal itu memang benar-benar terlaksana pada tahun berikutnya.
f. Sifat nai saw dan orang-orang yang
beriman dan beramal shaleh bahwa mereka akan mendapat ampunan dan pahala yang
besar.[4]
2. Penjelasan Tafsir Al-Lubab
Surat ini ditutup dengan menegaskan
bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah swt yang diutus membawa rahmat bagi
seuruh alam. Ada orang-orang yang bersama dengan beliau, yakni sahabat-sahabat
nabi serta pengikut setia beliau, maka mereka itu adala orang-orang yang
bersikap keras, yakni tegas, tidak berbasa basi yang mengorbankan aqidah,
tehadap orang-oran kafir. Mereka berkasih sayang antar sesama kaum beriman,
mereka melakukan dengan tulus dan ikhlas demi mencari karunia dari Allah swt.
Tanda-tanda yang tidak pern2WSZAah luput dari mereka selalu tampak pada wajah
mereka beupa cahaya dari mereka selalu tampak pada wajah mereka berupa cahaya
dari bekas sujud.
Demikian itulah keadaan orang-orang
mukmin pengikut nabi Muhammad saw. Dengan sifat-sifat itu. Allah swt, pada
akhirnya menjengkelkan hati orang-orang kafir, yakni dengan petumbuhan,
perkembangan, dan menambah jumlah dan kekuatan kaum muslim. Allah swt
menjanjikan untk orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh
diantara mereka yang bersama Nabi Muhammad serta siapapun yang mengikuti cara
hidup mereka menjanjikan bagi mereka semua ampunan dn pahala yang besar[3][5]
C. Visualisasi Orang Mukmin dalam
Kehidupan
1. Etika dan Akhlak Ketika Berbeda
Pendapat
a. Ikhlas dan mencari yang haq serta
melepaskan diri dari dan nafsu.
b. Menghindari sikap ingin tampil dan
membela diri dan nafsu.
c. Mengembalikan perkara yang
diperselisihkan kepada kitab Al-Qur’an dan Sunnah.
d. Berbaik sangka kepada orang yang
berbeda pendapat denganmu dan tidak menuduh buruk niatnya, mencela dan
menganggapnya cacat.
e. Sebisa mungkin berusaha untuk tidak
memperuncing perselisihan, yaitu dengan cara menafsirkan pendapat yang keluar
dari lawan atau yang dinisbatkan kepadanya dengan tafsiran yang baik.
2. Etika dan Akhlak Ketika Bercanda
a. Hendaknya percandaan tidak
mengandung nama Allah, ayat-ayatnya, dan sunnah rasul-Nya atau syi’ar-syiar
islam.
b. Hendaknya percandaan itu adalah
benar tidak mengada-mengada cerita-cerita khayalan supaya jadi tertawa.
c. Hendaknya percandaan tidak
mengandung unsur menyakiti perasaan salah seorang diantara manusia.
d. Tidak mengandung unsur dusta
e. Tidak memperbanyak canda sehingga
tidak menjatuhkan kewibawaanmu.
3. Etika dan Akhlak Ketika Bergaul
dengan Orang Lain
a. Hormati perasaaan orang lain
b. Jaga dan perhatikan kondisi orang
lain
c. Mendudukan orang lain pada
kedudukanya dan masing-masing dari mereka diberi hak dan dihargai.
4. Etika dan Akhlak Ketika Berjalan
a. berjalan dengan sikap wajar dan
tawadhu
b. memelihara pandangan mata
c. tidak menggangguyaitu tidak membuang
kotoran.
d. Menyingkirkan ganguan dijalan
5. Etika dan Akhlak Ketika Minum
a. Berupaya untuk mencari yang halal
b. Hendaknya mencuci tangan sebelm
makan
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maraghi, Musthafa, Ahmad.
1993. Terjemah Tafsir Al-Maraghi. Semarang: Karya Toha Putra
Semarang.
Hamka. 1982. Terjemah
Al-Azhar. Surabaya: Pustaka Panjimas.
Shihab, M. Quraish. 2012. Al-Lubab. Tangerang:
Lentera Hati.
Subhani. 2013. Tadarus
Akhlak : Etika Qurani. Penerbit Citra.
Sunarto, Achmad. Terjemah
Riyadhus Shalihin. Jakarta: Pustaka Amani.
Rokayah, “ Penerapan etika dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari”, dalam
jurnal pendidikan dan pelajaran dasar, Volume 2 nomer 1 Juni 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar