TT E F1 TUJUAN PENDIDIKAN DIVERSIFIKASI "FUNGSI
AL QUR’AN"
TUJUAN PENDIDIKAN DIVERSIFIKASI
"FUNGSI AL QUR’AN"
(QS. ALI ‘IMRAN, 3 : 138)
Mustofa
NIM. (2117206)
Kelas E
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI……………………… …………………………………………………………... 2
BAB I (PENDAHULUAN ).…………………………………………………………………. 3
BAB II (PEMBAHASAN)…………………………………………………………………... .4
BAB III (PENUTUP)…………………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al Qur’an
merupakan sebuah mukjizat yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Al Qur’an juga merupakan kitab terakhir yang Allah turunkan kepada Rasul Nya
sekaligus sebagai penyempurna dari kitab- kitab sebelumnya. Namun dikalangan
ummat islam di masa sekarang masih
sedikit mempelajari Al Qur’ansecara mendalam dan mengetahui isi beberapa
kandungan dalam Al Qur’an. Dari kalangan
umat islam juga banyak yang mengetahui fungsi dan kedudukan Al Qur’an, generasi
Muda pun demikan. Banyak yang mengharapkan generasi muda itu menjadi generasi
muda yang sangat melekat dengan tuntunan wahyu illahi tersbut,
dalam arti lain yaitu menjadi generasi Al Qur’an. Penulis menerangkan dalam
makalah ini tenteng bagaimana hakikat Al Qur’an dan seperti apa generasi Al
Qur’an, dengan harapan bisa menberikan manfaat khususnya bagi kalangan remaja
yang rentan terhadap suatu hal baru.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat Al
Qur’an yang sebenarnya?
2. Apa dalil yang
menunjukan fungsi Al Qur’an Sebagai bayan,
hidayah dan mauidhoh?
3. Apa yang dimaksud
dengan generasi Al Qur’an?
C. Tujuan
Penulisan Makalah
1.
Untuk memenuhi tugas tafsir tarbawi
2.
Agar mengetahui bagaimana hakikat Al Qur’an
3.
Agar mengetahui isi kandungan Q.S Ali ‘imran ayat 138
4.
Agar mengetahui Fungsi Al Qur’an
5.
Agar mengetahui apa yang dimaksud dengan Generasi Al Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Al
Qur’an
Al Qur’an menurut bahasa ialah:
bacaan atau yang dibaca. Al Qur’an adalah mashdar yang diartikan dengan
dengan arti isim maf’ul yaitu ”maqru’: yang dibaca”. Sedangkan menurut istilah
ahli agama (‘uruf Syara’), ialah: nama bagi kalamullah yang diturunkan
kepada nabi Muhammad Saw. Yang ditulis dalam mushaf.
Ringkasnya, dapat kita simpulkan
bahwa Al Qur’an merupakan wahyu illah yang diturunkan kepada nabi Mhammad saw.
yang telah disampaikan kepada kita ummatnya dengan jalan mutawatir, yang mana
dihukumi kafir bagi orang yang mengingkarinya.[1][1]
B.
Dalil Fungsi Al Qur’an: Bayan, Hidayah dan Mauidhoh
Ù‡َٰØ°َا بَÙŠَانٌ Ù„ِلنَّاسِ ÙˆَÙ‡ُدًÙ‰
ÙˆَÙ…َÙˆْعِظَØ©ٌ Ù„ِÙ„ْÙ…ُتَّÙ‚ِينَ
Artinya: “Inilah (Al Qur’an)suatu keterangan yang
jelas untuk semua manusia dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagibagi orang-
orang yang bertaqwa”
Isi
kandungan ayat ini adalah menceritakan tentang kisah nabi Muhammad Saw. saat
melakukan perang bersama pasukannya. Ulama tafsir mengatakan bahwa maksud
ayat ini adalah: memperingatkan kaum muslimin bahwa kekalahan mereka pada
perang Uhud adalah pelajaran bagi orang-orang Islam, tentang berlakunya
ketentuan sunah Allah itu
1.
Tafsir Al Azhar
Dalam ayat ini,
kita berjumpa dengan anjuran mengetahui beberapa ilmu yang amat penting,
diantaranya sejarah, misalnya banyak kita bertemu dengan hal- hal penting.
Meskipun tidak seluruh sejarah ditulis dalam Al Qur’an hanya kebanyakan yang
berkenaan dengan sejarah perjuangan para Rasul.
Dengan demikian bisa disimpulkan
bahwa memperhatikan orang akan memperoleh penjelasan, petunjuk dan pengajaran
bagi orang yang bertaqwa. Arti pokok takwa ialah memelihara (wiqayah). Maksud dari takwa tidak lain
adalah takwa kepada Allah dan takut kepadaNya. Tetapi dalam ayat ini kita
bertemu dengan arti yang lain, yaitu memelihara, menjaga, awas dan waspada.
Maka dengan demikian takwa kepada Allah tidaklah cukup dengan sekedar cukup
dengan ibadah saja, teatp termasuk lagi dalam ketakwaan ialah kewaspadaan
menjaga agama dari intaian musuh, taat kepada komando pimpinan. Sebab kalau
kalah karena tidak ada kewaspadaan, jangan salahkan Allah, tetapi salahkan diri
sendiri.[4][4]
2.
Tafsir
al-Qur’an Majid An-nur,
Al-Qur’an dan apa yang
telah kami ungkapkan merupakan penjelasan bagi manusia. Disamping itu juga
menjadi pedoman, pegangan, dan penjelasan bagi semua muttaqin yang mengambil
manfaat dari petunjuknya.
Al-Qur’an menunjuki
kita tentang masalah-masalah perang dan pertahanan, maksutnya agar kita
memperhatikan persiapan yang cermat, bersungguh-sungguh menyiapkan perbekalan,
mempelajari kekuatan dan kelemahan lawan, lalu kita menentukan langkah-langkah
strategis yang harus dilaksanakan.[5][5]
C.
Generasi Al Qur’an
Generasi Al Qur’an
adalah generasi yang menjadikan al-Quran sebagai pedoman hidup mereka, meyakini
kebenaran al-Quran, membaca dan memamahinya dengan benar dan baik, serta
mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan mereka.
Upaya yang dapat
dilakukan dalam membentuk generasi Al Qur’an bisa dilakukan dengan berbagai
metode, diantaranya dengan metode dakwah bil hikmah,
yaitu menyampaikan seruan secara arif dan juga bijaksana. Memberikan kesempatan
bagi para pendengar untuk mengambil
keputusan sendiri dan tidak dengan melalui paksaan sehingga pelaku benar-benar
melakukan karena Allah. Menyampaikan dakwah secara persuasive dan membuat
tersadar dengan sendirinya. Metode dakwah ini adalah metode dakwah yang paling
bermakna, biasanya ditujukan pada mereka yang baru mengetahui tentang Islam[7][7].
Begitu juga sama
halnya dengan membentuk generasi Al Qur’an dalam Dunia pendidikan bahwa konsep
pendidikan anak menurut Alquran diarahkan pada upaya menolong anak didik agar
dapat melaksanakan fungsinya mengabdi kepada Allah. Seluruh potensi yang
dimiliki anak didik, yaitu potensi intelektual, jiwa dan jasmani harus dibina
secara terpadu dalam keselarasan, keserasian dan keseimbangan yang tergambar
dalam sosok manusia seutuhnya (insan kamil). Hal ini harus pula berimplikasi
terhadap materi, metode dan lain-lain yang berhubungan dengannya, sehingga
membentuk suatu sistem pendidikan yang menyeluruh. Menyatu dan sempurna
(komprehensif dan integratif).
Diskripsi pendidikan anak yang
diberikan oleh Alquran nampak memperlihatkan sosok yang komprehensif, mulai
dari aspek-aspek tujuan, materi, metode, evaluasi dan seterusnya. Namun
demikian pada semua aspek pendidikan itu, Alquran nampak lebih memposisikan
dirinya sebagai pemandu dalam prinsip dan tidak memasuki kawasan yang lebih
bersifat teknis. Mengenai bagaimana tujuan yang dirumuskan, meteri disusu,
guru-guru dilatih termasuk orang tua (ibu-bapak) dan evaluasi dilakukan, semua
itu diserahkan pada kita.[8][8]
Hubungan Q.S. Ali ‘imran dengan
generasi Al Qur’an ialah sebagai generasi muda pada kebanyakan itu masih pekat
dengan masalah duniawi yang bersifat pada sisi negatif. Mereka banyak mengabaikan
petunuk yang semestinya dilkaukan. Kitab suci Al Qur’an adalah sebagai petunjuk
bagi seluruh umat manusia. Khususnya bagi para remaja yang diharapkan
kedepannya menjadi generasi Al Qur’an yang sesuai dengan petunjuk yang benar
yaitu Al Qur’an Itu sendiri
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
hakikat Al Qur’an ialah: Kalam yang berdiri
pada dzat Allah, yaitu: suatu sifat yang qadim dari antara sifat- sifatNya. Dan
kalam tersebut merupakan lafadh- lafadh Musytarak (lafadh yang mengandung makna
banyak) yang dipergunakan untuk lafadh yang menunjuk keoada makna, sebagaimana
dipergunakan untuk makna yang ditunjuk oleh lafadh. Al Qur’an mempunyai funsi
sebagai petunjuk dan ajakan terhadap manusia untuk berbuat baik.
Generasi Al Qur’an adalah generasi yang menjadikan al-Quran sebagai pedoman
hidup mereka, meyakini kebenaran al-Quran, membaca dan memamahinya dengan benar
dan baik, serta mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Generasi
itulah yang menjadi idaman bagi umat Islam kapan dan di mana pun mereka hidup
dan berada.
B.
Saran
Penulis sangat mengharapkan sekali saran dari para pembaca agar penlis bisa
memperbaiki karya ilmiah ini. Di samping itu punulis juga masih nbelajar jadi
tidaklah mungkin bila tiada terjadi sebuah kesalaha dalam penlisan karya ilmiah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
1. Hamka. 1983. Tafsir Al Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas
2. Ash Shiddieqy,
Hasbi. 1953. Sejarah dan Pengantar
Ilmu Al Qur’an l Tafsir. Jakarta:Bulan Bintang
3. Ash-Shiddieqy,Muh Hasbi. 2000Tafsir al-Qur’an
Majid An-nur. Semarang: Pustaka Rizki Putra
B. Jurnal
1. Membentuk Generasi Qurani Melalui
Pendidikan Anak Menurut Al-Qur’an,( Jurnal Studi Al-Qur’an; Membangun Tradisi
Berfikir Qur’ani Vol. 5, No. 1, Tahun.
2009 P-ISSN: 0126-1648, E-ISSN: 2239-2614)
2. Konsep Dasar Uin Maliki
Malang Dalam Mencetak Generasi Qur’ani Berbasis Ulul Albab (Malang: Al Iman UIN Maliki 2017) . Jurnal keislaman
dan kemasyarakatan vol 1 No. 1
C. Blog
[1][1] HasbiAsh Shiddieqy,
Sejarah dan Pengantar Ilmu Al Qur’an l Tafsir, (Jakarta:Bulan Bintang,
1953) hlm. 15- 17
[2][2] Ibid hlm. 24
[3][3] http://ibnu-soim.blogspot.com/2013/04/bab-i-tujuan-pendidikan-tafsir-surat.html. dikutip pada
tanggal: 12 Oktober 2018, 00:02 WIB
[5][5]Teungku Muh Hasbi Ash-Shiddieqy, , Tafsir al-Qur’an Majid An-nur,
(Semarang: Pustaka Rizki Putra,2000) hlm. 614
[6][6] https://isykarima.com/generasi-qurani-apa-dan-mengapa/
diakses pada tanggal : 12 Oktober 2018,
01:00 WIB
[7][7] Konsep Dasar Uin Maliki Malang Dalam Mencetak Generasi Qur’ani Berbasis Ulul Albab (Malang: Al Iman UIN Maliki 2017) . Jurnal keislaman dan kemasyarakatan vol 1 No. 1, hlm. 74
[8][8] Membentuk
Generasi Qurani Melalui Pendidikan Anak Menurut Al-Qur’an,( Jurnal Studi
Al-Qur’an; Membangun Tradisi Berfikir Qur’ani
Vol. 5, No. 1, Tahun. 2009 P-ISSN: 0126-1648, E-ISSN: 2239-2614) hlm. 44
Tidak ada komentar:
Posting Komentar