KEWAJIBAN BELAJAR SPESIFIK
"MENUNTUT ILMU PROFESIONAL"
(Q.S Al-Ankabuut, 29: 19)
Novia Listianie
NIP. (2117160)
Kelas : E
JURUSAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah swt. Atas izin-Nya makalah yang
berjudul ”Kewajiban Belajar “Spesifik” (Menuntut Ilmu Profesional)” ini dapat
diselesaikan. Shalawat dan dalam semoga tercurah pada baginda Nabi Muhammad
saw, sahabatnya, keluarganya, dan umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini dibuat sebagai tugas Tafsir Tarbawi ini menjelaskan tentang
pengertian ilmu profesional, dalil ilmu mengembara menuntut ilmu agar
profesional, dan keistimewaan ilmu dan profesional.
Penulis sudah berusaha untuk menyusun makalah ini selengkap mungkin.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Tafsir Tarbawi, bapak Muhammad Ghufron, M.Si yang telah memberi amanah kepada
penulis untuk mengisi materi penulisan makalah ini.
Akhirnya, makalah ini diharapkan bisa bermanfaat dan membantu para
mahasiswa atau mahasisiwi. Aamiin ya
rabbal ‘alamin. Selamat membaca!
Pekalongan, 28 September 2018
Penulis
Daftar Isi
KATA
PENGANTAR............................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah...........................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................1
C. Tujuan Pembuatan
Makalah......................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu dan
Profesional................................................2
B. Dalil Ilmu Mengembara Menuntut Ilmu agar Profesional.........3
C. Keistimewaan Ilmu dan
Profesional..........................................5
BAB III PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................7
B. Saran-saran...............................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana dijelaskan dalam ayat
bahwa Allah menciptakan manusia dengan mudah. Dengan harapan agar manusia beribadah
kepadaNya dan menyuruhnya untuk selalu menuntut ilmu.
Allah
memerintahkan kepada kita untuk selalu beribadah dan mempelajari ilmu-ilmu
Allah. Mulai dari kita lahir didunia sampai nanti kita bangkit diakhirat, semua
amal dan perbuatan kita dipertanggung jawabkan.
Oleh karena itu dalam hal ini kita
dituntut untuk mengembara dengan tujuan menuntut ilmu Allah yang nantinya akan
kita jadikan sebagai pedoman dalam hidup agar semasa hidup kita selalu berada
dalam jalan Allah.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian ilmu dan
profesional?
2. Apa dalil dan penafsiran
mengembara menuntut ilmu agar profesional?
3. Apa keistimewaan ilmu dan
profesional?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian ilmu
dan profesional.
2. Untuk mengetahui dalil dan
penafsiran mengembara menuntut ilmu agar profesional.
3. Untuk mengetahui keistimewaan
ilmu dan profesional.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ilmu dan Profesional
1. Pengertian
Ilmu
Ilmu
menurut etimologi berasal dari kata Alima artinya mengetahui.
Sedangkan menurut istilah ialah suatu sifat yang dengan sifat tersebut sesuatu
yang dituntut bisa terungkap dengan sempurna.
Hukum Menuntut
Ilmu
Karena ilmu menjadi sarana bagi
manusia untuk memperoleh kesejahteraan dunia maupun akhirat maka mencarinya
hukumnya WAJIB.
Mencari ilmu berarti
melaksanakan perintah agama yang memerlukan perjuangan, ketabahan, keuletan,
kerja keras, dan kesabaran, karena itu Nabi pernah menyampaikan bahwa orang
yang keluar untuk menuntut ilmu adalah dijalan Allah sampai menemui ajalnya.[1][1]
2. Pengertian Profesional
Merupakan
seseorang yang memperoleh penghasilan dengan melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan yang memerlukan keterampilan atau keahlian khusus serta semangat
pengabdian.
Sikap professional diperlukan
dalam menjalankan profesi karena profesi yang kita lakukan merupakan tanggung
jawab yang diberikan kepada diri kita untuk dijalankan dengan penuh tanggung
jawab untuk memperoleh penghasilan dan kepercayaan dari orang lain.
Ciri-ciri professional itu tidak
statis, artinya guru harus meningkatkan kompetensi dengan tujuan mengikuti perkembangan
zaman.
B.
Dalil dan Penafsiran Mengembara
Menuntut Ilmu Agar Profesional
أَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ
يُبْدِئُ اللَّهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
Dan apakah
mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari
permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah.(QS. 29:19).
Tafsir Ibnu Katsir
Ayat-ayat ini masih mengenai Nabi
Ibrahim a.s yang mengajak kaumnya agar memperhatikan bagaimana Allah
menciptakan diri mereka sendiri dari tiada sampai menjadi manusia-manusia yang
sempurna lengkap dengan panca inderanya, apakah Tuhan yang telah mencipatakan
mereka dari sesuatu yang tiada tadi, tidak mudah bagi-Nya untuk menghidupkan
mereka kembali setelah mati? Di samping diri mereka sendiri yang hendaknya
diperhatikan, mereka dianjurkan agar bepergian di muka bumi Allah melihat-lihat
penciptaan Allah yang berupa makhluk-makhluk beraneka ragam dari yang bernyawa
sampai yang tidak bernyawa, yang diatas bumi maupun di angkasa, tidaklah
semuanya itu menandakan kekuasaan Allah yang maha luas.[3][3]
Tafsir Al-Azhar
“Dan apakah tidak mereka
perhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan”. (pangkal ayat 19) Allah tidak
lah akan dapat dilihat dengan mata. Untuk meyakinkan adanya Allah, hendaknya
perhatikan alam yang diciptakan oleh Allah. Dalam ayat yang tengah kita renungi
ini terdapatlah panggilan kepada manusia yang selama ini kurang memeperhatikan,
bahkan tidak teguh kepercayaannya tentang adanya Yang Maha Kuasa. Atau kalaupun
ada kepercayaannya bahwa Tuhan itu ada, tidak diperhatikannya bagaimana caranya
sebagai kita sebagai Insan menghubungi Al-Khaliq itu. Untuk mencari Allah
perhatikanlah alam. Kian diperhatikan, akan kian teranglah dalam hatimu
bantahan kepada pendirianmu yang kaku dan kejang, yang selama ini mengatakan
Tuhan itu tidak ada. Di awal ayat ini kita dianjurkan memperhatikan bagaimana
Allah memulai penciptaan. Banyak terdapat permulaan penciptaan Ilahi yang
sangat ajaib, yang mustahil begitu teratur dan mengagumkan kalau dia terjadi
sendirinya.
“Sesungguhnya
pada yang demikian atas Allah adalah mudah.” (ujung ayat 19). Dan setelah mati
kelak, menurut waktu yang ditentukan Allah akan bangkitkan kembali, yang
bernama hari qiyamat, semuanya itu adalah urusan yang mudah saja bagi Allah.
Maka tidaklah mustahil jika manusia kelak dibangkitkan kembali dalam keadaan
yang lain, dihari yang bernama qiyamat, karena belum termakan di akal atau
penyelidikan kita. Karena barang yang kita lihat setiap hari sendiri pun, yang
berulang-ulang kejadian tidak jugalah dapat kita manusia memecahkan rahasianya,
namun bagi Allah dia itu adalah perkara mudah saja.[4][4]
Tafsir Al-Qurthubi
Allah juga menciptakan manusia
kemudian mematikannya setelah memberikan anak dan keturunan kepadanya dan dari
anak tersebut kemudian lahirlah anak yang lain. Demikian juga dengan binatang
yang ada dipermukaan bumi ini, kita dapat saksikan bagaimana Allah SWT
menciptakan segala macam jenis binatang, mereka dapat hidup dan berkembang biak
hingga akhirnya mati dan dilanjutkan oleh keturunan berikutnya. Hal ini
berlangsung terus menerus sampai Hari Kiamat. Semua ini menunjukkan bahwa
betapa Allah SWT Maha Kuasa atas segalanya.
ان ذالك علي الله يسير“Sesungguhnya yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah,” maksudnya, tidak ada yang mustahil bagi-Nya, karena
jika Allah menghendaki sesuatu, maka Dia hanya cukup berkata, “Jadilah, maka
hal itu terjadi”.[5][5]
C. Keistimewaan Ilmu dan Profesional
Ilmu dan profesional memiliki
kesinambungan, keduanya saling berkaitan dan memiliki keistimewaan:
a. Orang yang berilmu itu laksana
pelita di dunia dan akhirat
b. Ulama atau para ilmu merupakan
pewaris nabi dan dimudahkan untuknya jalan menuju surga Allah.
c. Mengajarkan ilmu kepada orang
lain akan mendapat pahalanya 70 Nabi.
d. Orang yang berilmu memiliki
kelebihan 700 derajat diatas derajat orang-orang yang beriman.
e. Tidurnya orang alim itu lebih
baik dari pada ibadahnya orang yang bodoh.
f.
Orang yang menuntut ilmu sama
seperti orang yang berada di jalan Allah
g. Mengajarkan satu bab Al-Qur’an
itu lebih baik dari sholat 100 rokaat.
h. Orang yang berilmu lebih besar
keutamaannya daripada seribu pejuang yang mati syahid.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hal yang baik adalah ketika kita berusaha berfikir, salah satunya adalah
berfikir tentang bagaimana Allah menciptakan kita dan Allah akan mengambil kita
dan membangunkan kita lagi dalam suasana yang berbeda.
Berfikir bagaimana kita akan melampaui hidup didunia. Untuk itu cara yang
tepat adalah dengan menuntut ilmu.
Karena dengan hal tersebutlah hidup kita akan indah jika kita tahu ilmu dan hukum-hukum
yang telah diciptakan oleh Allah untuk kita pelajari. Menuntut ilmu juga dengan
menerapkan sikap professional
diperlukan dalam menjalankan profesi karena profesi yang kita lakukan merupakan
tanggung jawab yang diberikan kepada diri kita untuk dijalankan dengan penuh
tanggung jawab untuk memperoleh penghasilan dan kepercayaan dari orang lain.
Namun, jika ilmu hanya dipelajari saja tanpa diamalkan, maka lambat laut
ilmu itu akan luntur dengan sendirinya. Oleh sebab itu, mari menuntut ilmu dan
mengamalkan ilmu agar kita senantiasa tafakkur dan istiqomah dengan apa yang
kita peroleh dari ilmu.
B. Saran
Alkhamdulillah
makalah ini telah selesai, namun layaknya sebuah karya tulis biasa yang masih
banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, maka dari itu saran dan
kritik dari teman-teman, utamanya untuk dosen pembimbing yang sifatnya
membangun sangatlah kami harapkan, demi kesempurnaan makalah ini.
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
pembelajaran dalam hal pengembangan sistem pendidikan bagi kita semua. Dan
semoga, makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua, serta untuk memotivasi
kita agar lebih giat dan semangat dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Al Qurthubi, Syaikh Imam. 2009. Tafsir
Al-Qurthubi, (Jakarta: Pustaka Azzam).
Bahreisy, Salim. Said Bahreisy. 1990. Terjemah
Singkat Tafsir Ibnu Katsir. (Surabaya:
Bima Ilmu).
Hamka.
1978. Tafsir Al-Azhar. (Surabaya: Bina Ilmu Offset).
Juwariyah.
2010. Hadits Tarbawi. ( Yogyakarta : Teras).
[2][2] http://www.wawanlistyawan.com/2014/10/makalah-profesi-profesional-dan.html, diakses tgl 26 September 2018, pukul 14.30.
[3][3] Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, Terjemah
Singkat Tafsir Ibnu Katsir, (Surabaya: Bima Ilmu, 1990), hlm 200-201
[6][6] https://www.catatanmoeslimah.com/2015/09/keutamaan-dan-keistimewaan-ilmu-dala.html, diakses tgl
27 September 2018, pukul 07.30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar