Kelebihan tentang Orang Berilmu
Diah Kurnia Sari
(2117110)
Kelas : E
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur atas
kehadirat Alaah SWT yang telah melimpahkan rahmat sehat serta hidayahnya kepada
kita sehingga masih dapat merasakan nikmat sehat dari-Nya.
Sholawat serta salam, semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan yang baik
bagi kita semua dan yang telah menyelamatkan diri kita dari zaman yang gelap
menuju zaman yang terang-benerang seperti sekarang ini.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Muhammad Hufron, M.SI selaku pengampu mata kuliah Tafsir Tarbawi yang
telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam
penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat, Amiin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bila dilihat dari
proses penciptaannya, manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya.
Meskipun manusia diciptakan dari tanah oleh Allah SWT, karena manusia dibekali
dengan berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan Allah SWT
yang lainnya. Sehingga pada setiap manusi pasti akan memiliki keistimewaan
tersendrinya.
Keberhasilan dan pencapaian manusia terletak pada keseriusan, konsisten,
dan kesinambungan dalam mencari ilmu. Dalam hal ini manusia pasti akan
mempunyai kecerdasan multiple
intellingences yang berbeda-beda. Di dalam ajaran Islam mencari ilmu sangatlah
dianjurkan bagi siapapun, tidak hanya memandang laki-laki atau perempuan, tidak
juga memandang usia yang muda atau usia yang tua.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Ilmu itu?
2.
Bagaimana bunyi dalil kelebihan tentang orang berilmu?
3.
Apa saja penafsiran dari surat Al-Ankabut ayat 43?
4.
Apa yang dimaksud kecerdasan manusia?
5.
Apa saja multiple intelligence dalam setiap diri manusia,?
C.
Tujuan masalah
1.
Agar manusia tidak salah mengartikan apa itu ilmu?
2.
Supaya manusia paham akan kelebihan orang berilmu dan giat untuk menuntut
ilmu
3.
Memberi tahu akan banyaknya penafsiran tentang Qs. Al-Ankabut:43
4.
Agar lebih mengetahui apa itu kecerdasan manusia
5.
Untuk mengetahui bahwa kecerdasan dalam diri manusia itu ada bagiannya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ilmu
Ilmu merupakan istilah yang berasal dari bahasa arab yaitu ‘alima yang
berarti mengetahui. Sedangkan ilmu dalam
perspektif al-qur’an adalah suatu keistimewaan yang menjadikan manusia unggul
atas makhluk lain guna untuk menjalankan fungsi kekhalifahannya. Al-qur’an mengisaratkan bahwa ilmu terdiri dari dua macam di
antaranya:
Pertama, Ilmu laduni adalah ilmu yang diperoleh tanpa upaya manusia.
Kedua,ilmu kasbi adalah ilmu yang diperoleh manusia karena usahanya.
Sumber yang di tinjau oleh Al-qur’an untuk memperoleh ilmu pengetahuan ada
empat yaitu:
1.
Al-Qur’an dan al-Sunnah, dalam kedua ini merupakan sumber pertama bagi ilmu
pengetahuan. Dalam hal ini al-qur’an sering mengingatkan manusia agar
memikirkan ayat-ayat Allah dan mengambil hikmah dan mengamalkannya.
2.
Alam semesta, merupakan sumber ilmu yang kedua. Dalam hal ini al-qur’an
menyeru manusia untuk memikirkan keajaiban ciptaan Allah SWT serta hubungan
manusia dengan alam sekitarnya.
3.
Dari manusia (nafs), sebagaimana dalam firman Allah QS.al-Thariq ayat 5
فَلْيَنْظُرِ
الْإِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ
“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan”.
B.
Dalil kelebihan orang berilmu
Antara
kelebihan yang dijelaskan di dalam hadith Nabi SAW bagi orang-orang yang
menuntut ilmu ini, kami ingin datangkan sebuah hadith yang panjang di dalam
Sahih Muslim yang menceritakan di dalam sebagian matannya akan kelebihan orang
yang menuntut ilmu.
Dari pada
Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW besabda:
مَنْ سَلَكَ
طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى
الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ، يَتْلُونَ
كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمِ
السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ،
وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
“Barang siapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut
ilmu maka Allah SWT akan memudahkan baginya jalan untuk ke surga. Tidaklah satu
kumpulan berkumpul di dalam sebuah rumah di antara rumah-rumah Allah, membaca
kitab Allah (al-Qur’an) dan mempelajarinya bersama mereka rahmat dan dinaungi
oleh malaikat serta Allah SWT akan menyebut pada malaikat yang berada di
sisi-Nya”.[Riwayat Muslim (4867)][2][2]
C. Nash dan Artinya
وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا
الْعَالِمُونَ
“Dan
perumpamaan-perumpamaan ini, kami buat untuk manusia, dan tiada yang
memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu” (QS. Al-Ankabut ayat
43)
Tafsir surat Al-Ankabut ayat
43
a. Tafsir Al-maraghiy
Allah menjelaskan beberapa faidah dibuatnya perumpamaan-perumpamaan bagi
manusia untuk mendekatkan pemahaman mereka kepada apa yang sulit untuk mereka
pahami,
b. Tafsir al-lubab
Perumpamaan (matsal) dalam al-Qur’an mengandung makna-makna yang dalam. Ia
bukan bertujuan menghiasi kalimat, bukan juga terbatas pada pengertian
kata-katanya.
c. Tafsir al-Mishbah
Thabathaba’i memahami dalam arti ayat ini adalah perumpamaan yang benar dan
tepat.
D. Kecerdasan Manusia
Dr. Howrd Gardner, Co-Director of Project Zero dan profesor Pendidikan di
Harvard University. Selama bertahun-tahun telah melakukan penelitian tentang
berkembangan kapasitas kognitif manusia. Dia telah mendobrak tradisi umum teori
kecerdasan yang menganut dua asumsi dasar yaitu: bahwa kognisi manusia itu
bersifat satuan dan bahwa setiap individu dapat dijelaskan sebagai makhluk yang
memiliki kecerdasan yang dapat diukur dan tunggal.
Penelitian Gardner telah menguak rumpun kecerdasan manusia yang lebih luas daripada kecerdasan manusia sebelumnya, Gardner tidak memandang “kecerdasan” manusia berdasarkan skor tes standar semata, namun Gardner menjelaskan kecerdasan sebagai berikut:
Penelitian Gardner telah menguak rumpun kecerdasan manusia yang lebih luas daripada kecerdasan manusia sebelumnya, Gardner tidak memandang “kecerdasan” manusia berdasarkan skor tes standar semata, namun Gardner menjelaskan kecerdasan sebagai berikut:
a)
Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia.
b)
Kemampuan untuk menghasilkan persoal-soalan baru untuk diselesaikan.
c)
Kemampuan untuk menciptakan sesuatau atau menawarkan jasa yang akan
menimbulkan penghargaan dalam budaya seseorang.
E.
Multiple Intelligence
Dalam multiple Intelligence ini ada tujuh kecerdasan di antaranya yaitu:
a.
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk berpikir dalam bentuk
kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan menghargai makna
yang kompleks.
b. Kecerdasan
logika-matematika adalah kemampuan dalam menghitung, mengukur dan
mempertimbangkan proposi dan hipotesis, serta menyelesaikan operasi-operasi
matematis.
c.
Kecerdasan spasial adalah kemampuan dalam membangkitkan kapasitas untuk
berpikir dalam tiga cara dimensi seperti yang dapat dilakukan oleh pelaut,
pilot, pemahat.
d. Kecerdasan
kinestetik-tubuh adalah kemampuan dalam memungkinkan seseorsng untuk
menggerakan objek dan keterampilan-keterampilan fisik yang halus.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas mengenai tafsir Al-Qur’an surat Al-Ankabut
ayat 43 menjelaskan bahwa Ilmu merupakan istilah yang berasal dari bahasa arab
yaitu ‘alima yang berarti mengetahui. Sedangkan
ilmu dalam perspektif Al-qur’an adalah suatu keistimewaan yang
menjadikan manusia unggul atas makhluk lain guna untuk menjalankan fungsi
kekhalifahannya. Dalam Al-Qur’an surat Alkanbut ini juga ada keterangan dari
buku-buku tafsir seperti Tafsir Al-maraghiy, Tafsir Al-Qurthubi, Tafsir
al-lubab, Tafsir al-Mishbah. Saat manusia menuntut ilmu manusia memiliki
berbagai kecerdasan multiple intelligence yang berbeda-beda diantaranya
kecerdasan linguistik,
logika-matematika, spasial, kinestetik-tubuh, musik, interpersonal,
intrapersonal.
DAFTAR PUSTAKA
Munir Ahmad. 2008. Tafsir Tarbawi mengungkap pesan
Al-Qur’an tentang pendidikan.Yogyakarta: TERAS perum POLRI Gowok.
http://ulamasedunia.org/2016/10/01/kelebihan-menuntut-ilmu/
Al-Maraghiy, Ahmad Musthafa. 1989. Tafsir
Al-Maraghi. Semarang: CV Tohaputra.
Shihab, M. Quraish.2012. makna tujuan dan pelajaran
dari surah-surah al-Qur’an.Tangerang:lentera hati.
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Misbah pesan,
kesan dan keserasian Al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati.
Linda Camplle, Bruce Camplle, Dee Dickinson. 2002.
Multiple Intelligences metode terbaru melesatkan kecerdasan.Depok: Inisiasi
Press.
[1][1] Ahmad Munir, Tafsir
Tarbawi mengungkap pesan Al-Qur’an tentang pendidikan(Yogyakarta: TERAS
perum POLRI Gowok, 2008), Hlm 79-94
[3][3] Ahmad Musthafa
Al-Maraghiy,Tafsir Al-Maraghi, (Semarang: CV Tohaputra,1989), hlm
237-238
[4][4] M. Quraish Shihab, makna
tujuan dan pelajaran dari surah-surah al-Qur’an, (Tangerang:lentera
hati,2012), Hlm 112-113
[5][5] M. Quraish Shihab, Tafsir
Al-Misbah pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati,
2002), hlm 502
[6][6] Linda Campbell. dkk,
Multiple intelligences metode terbaru melesatkan kecerdasan, (Depok: Inisiasi
Press,2002), Hlm 1-3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar