TT E E1 TUJUAN PENDIDIKAN GENERAL "TUJUAN HIDUP
MANUSIA"
TUJUAN PENDIDIKAN GENERAL
"TUJUAN HIDUP MANUSIA"
(Q.S Adz-Dzariyat, 51: 56)
Putri Indah Lestari
NIM. 2117186
KELAS: E
JURUSAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji
syukur ke hadirat Allah swt. Atas izin-Nya makalah yang berjudul “Tujuan Hidup Manusia” ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam semoga
tercurah kepada baginda Nabi Muhammad saw, sahabatnya, keluarganya, dan umatnya
hingga akhir zaman.
Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Tarbawi. Makalah ini menjelaskan tentang tujuan hidup dan kehidupan manusia, dalil
tentang tujuan hidup manusia (Q.S Adz-Dzariyat ayat 56), ibadah mahdah dan
ghairu mahdah.
Penulis sudah berusaha untuk menyusun makalah ini
selengkap mungkin. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang
telah memberikan tugas ini kepada kelompok kami. Penulis juga menerima saran
dan kritik dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah mendatang.
Akhirnya, makalah ini
diharapkan bisa bermanfaat. Amin yaa rabbal ‘alamin.
Selamat membaca!
Pekalongan,
2 Oktober
2018
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Metode Pemecah Masalah....................................................................................... 1
D. Sistematika Penulisan Makalah................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A. Tujuan hidup dan kehidupan manusia..................................................................... 3
B. Dalil tujuan hidup manusia...................................................................................... 4
C. Ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah.................................................................... 8
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 10
A. Simpulan................................................................................................................ 10
B. Saran-saran............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang diberikan akal sehat untuk
berfikir. Dengan akal tersebut untuk berfikir juga Allah menciptakan manusia
itu karena untuk beribadah kepada Allah artinya untuk menjalankan perintahnya
dan menjauhi larangannya. Seperti yang dijelaskan dalam surat adz-dzariyat ayat
56 yaitu penciptaan manusia dan jin itu untuk beribadah kepada allah
Berdasarkan latar
belakang di atas, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
1. Apa tujuan hidup dan kehidupan manusia?
2. Apa dalil dari tujuan hidup manusia? Dan
bagaimana tafsirnya?
3. Bagaimana
penjelasan tentang ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah?
Metode pemecah masalah
yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan
beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada
permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan
menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah,
melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran,
perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta
pengorganisasian jawaban permasalahan.
Makalah ini ditulis
dalam 3 bagian, meliputi:
Bab I, bagian
pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan
sistematika penulisan makalah;
Bab II, pembahasan;
Bab III, bagian penutup
yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan hidup dan kehidupan manusia
Manusia adalah makhluk unik, makhluk yang multidimensi, makhluk yang sulit
ditemukam hakikatnya. Tujuan hidup manusia pastilah kebahagiaan, akan tetapi
cara mencapai kebahagiaan itulah yang membuat seseorang harus menghalalkan
segala cara agar dirinya sendiri bahagia. Hakikat kehidupan manusia adalah
menuju kematian.
Tujuan hidup manusia adalah sebagai berikut:
1. Menjadi ‘Abdullah,
hal ini merujuk pada ayat al-qur’an surat adz-dzariyat: 56 yang bunyinya
“tujuan utama penciptaan manusia ialah agar manusia beribadah kepada-Nya”. Karena tujuan beribadah dalam islam bukan hanya
membentuk kesalehan individual, tetapi juga kesalehan social, yang keduanya
tidak dapat dipisahkan.
2. Sebagai Khalifah, merujuk
pada surah al-baqarah: 30, yunus: 14, dan surat al-an’am: 156 yang berbunyi:”
manusia diciptakan untuk diperankan sebagai wakil Tuhan di muka bumi”. Karena Allah dzat yang menguasai dan memelihara
alam semesta, maka tugas manusia adalah sebagai wakil Allah ialah menata dan
memelihara serta melestarikan dan menggunakan alam ini dengan sebaik-baiknya.
3. Jika tujuan yang
pertama dan kedua lebih difokuskan pada tanggung jawab individu, tujuan
penciptaan yang ketiga ini menegaskan perlunya tanggung jawab bersama dalam
menciptakan tatanan kehidupan dunia yang damai
B. Dalil tujuan hidup manusia
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلّاَ لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: “ Tidak aku ciptakan jin
dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku” (Q.S Adz-Dzariyat : 56)
Maksud
ayat tersebut adalah Allah menciptakan manusia dengan tujuan untuk menyuruh
mereka beribadah kepada-Nya, bukan karena Allah butuh kepada mereka. Ayat
tersebut jelas telah menjelaskan bahwa Allah swt dengan menghidupkan manusia di
dunia ini agar mengabdi/ beribadah kepada-Nya. Maka segala gerak langkah dan
kehidupan manusia haruslah senantiasa mengabdi kepada Allah. Semuanya mengarah
hanya kepada Allah secara tulus. Dengan demikian, terlaksanalah makna ibadah.
Terkait tujuan penciptaan ini sejatinya sudah menjadi fitrah manusia, dan
mengingkari fitrah tersebut tiada lain hanya akan mendatangkan kemudharatan
bagi manusia itu sendiri.
Ø Tafsir Al-Azhar
Menurut riwayat dari
Ali bin Abu Tolha, yang diterimanya dari ibnu abbas artinya untuk beribadah
ialah mengakui diri adalah budak atau hamba dari allah, tunduk menurut kemauan
allah, baik secara sukarela atau terpaksa, namun kehendak allah berlaku juga.
Mau tidak mau hidup, mau tidak mau akan tua, mau tidak mau akan mati.
Oleh sebab itu ayat ini
memberi ingat kepada manusia
bahwa sadar atau tidak sadar dia pasti mematuhi kehendak tuhan. Maka jalan yang
lebih baik bagi manusia ialah menginsafi kegunaan hidupnya sehingga dia pun
tidak merasa keberatan lagi mengerjakan berbagai ibadah kepada tuhan.
Ø Tafsir Al-Maraghi
Padahal aku tidaklah
menciptakan mereka kecuali supaya kenal kepada ku. Karena sekiranya aku tidak
menciptakan mereka niscaya mereka takkan kenal keberadaan-Ku dan keesaan-Ku.
Penafsiran seperti ini ditunjukan oleh apa yang dinyatakan dalam sebuah hadist
qudsi:
( كُنْتُ كَنْزًا
مَخْفِيًّافَاَرَدْتُ اَنْ اُعْرَفَ فَخَلَقْتُ الْخَلْقَ فَبِى عَرَفُوْنِىْ )
“aku adalah simpanan
yang tersembunyi. Lalu aku menghendaki supaya dikenal. Maka aku pun menciptakan
makhluk. Maka oleh karena Akulah mereka mengenal aku.”
Demikian kata mujadid
dan begitu pula diriwayatkan dari mujadid, bahwa ayat ini adalah ; kecuali
supaya Aku memerintahkan mereka dan melarang mereka. Tafsiran seperti ini
ditunjukan oleh firman Allah Ta’ala surat at Taubah 9 ; 31
وَمَا
اُمِرُوااِلاَّلِيعْبُدُوْااِلَهًاوَّاحِدًالاَاِلَه اِلاَّ هُوَسُبْحَنَهُ عَمَّ
يُشْرِكُوْنَ
Artinya :
“Padahal
mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan selain Dia.
Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan”
Dan tafsiran seperti
ini dipilih pula oleh Az-Zujjaj. Sementara itu segolongan mufassir berpendapat bahwa arti ayat ini adalah,
kecuali supaya mereka tunduk kepada-Ku, dan merendahkan diri. Yakni bahwa
setiap makhluk dari jin atau manusia tunduk kepada keputusan Allah, patuh
kepada kehendak-Nya, dan menuruti apa yang telah Dia takdirkan atasnya. Allah
menciptakan mereka menurut apa yang Dia kehendaki, dan Allah memeberi rezeki
kepada mereka menurut keputusan-Nya, tidak seorangpun di antara mereka yang
dapat memberi manfaat maupun mudarat kepada dirinya sendiri.
Kalimat seperti ini
merupakan penegasan bagi suruhan agar memberi peringatan, dan juga memuat
alasan dari diperintahkannya memberi peringatan. Karena diciptakannya mereka
dengan alasan tersebut menyebabkan mereka harus diberi peringatan yang
menyebabkan mereka wajib ingat dan menuruti nasehat.
C. Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah
Ibadah menurut bahasa
berarti taat atau kepatuhan[4][4]. Secara istilah ibadah
adalah kebaktian kepada Allah, perbuatan untuk menyatakan bukti kepada Allah
yang didasari ketaatan mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
ü Ibadah mahdhah (ibadah
khusus) yaitu ibadah langsung kepada Allah tata cara
pelaksanaannya telah diatur dan ditetapkan oleh Allah atau dicontohkan oleh
Rasulullah. Karena itu, pelaksanaannya sangat ketat, yaitu harus sesuai dengan
contoh dari Rasul. Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan pedoman atau cara yang
harus ditaati dalam beribadah, tidak boleh ditambah-tambah atau dikurangi.
Penambahan atau pengurangan dari ketentuan-ketentuan ibadah yang ada dinamakan
bid‟ah dan berakibat batalnya ibadah yang dilakukan. Contoh ibadah khusus ini
adalah shalat (termasuk didalamnya thaharah), puasa, zakat, dan haji.
ü Ibadah ghairu mahdhah
(ibadah umum) adalah ibadah yang tata cara pelaksanaannya tidak diatur secara
rinci oleh Allah dan Rasulullah. Ibadah umum ini tidak menyangkut hubungan
manusia dengan Tuhan, tetapi justru berupa hubungan antara manusia dengan
manusia atau dengan alam yang memiliki nilai ibadah. Bentuk ibadah ini umum
sekali, berupa aktivitas kaum muslim (baik tindakan, perkataan, maupun
perbuatan) yang halal (tidak dilarang) dan didasari dengan niat karena Allah
(mencari rida Allah). Menurut Ali Anwar Yusuf
mendefinisikan Ibadah mahdhah yaitu :
Ibadah yang mengandung hubungan dengan Allah sematamata (vertikal atau
hablumminallah).
Ciri-ciri Ibadah ini
adalah semua ketentuan dari aturan pelaksanaannya telah di tetapkan secara
rinci melalui penjelasan-penjelasan Al-Qur‟an atau Sunnah. Ibadah mahdhah
merupakan ibadah yang sifatnya khusus. Ibadah mahdhah adalah ibadah yang
disyariatkan dalam al- Qur’an dan hadis.
Contohnya; shalat, puasa, zakat dan naik haji. Dengan demikian, Pemahaman Ibadah Mahdhah
berasal dari kata pemahaman dan Ibadah mahdhah. Dari
penjelasanpenjelasan yang sudah dibahas dapat ditarik kesimpulan tentang
pengertian pemahaman Ibadah mahdhah.
Pemahaman Ibadah
mahdhah adalah kemampuan menangkap makna serta penguasaan terhadap bahan-bahan
yang dipelajari secara baik dan benar mengenai ajaran agama Islam tentang
ibadah Mahdhah sesuai dengan ketentuan dan tatacara yang ditentukan oleh
syari’at agama. Dalam penelitian ini, Pemahaman Ibadah Mahdhah terfokus pada
persoalan tata cara.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Manusia adalah makhluk ciptaan allah. Manusia adalah makhluk unik, makhluk
yang multidimensi, makhluk yang sulit ditemukam hakikatnya. Tujuan hidup
manusia adalah yaitu untuk beribadah kepada Allah. Bahwasanya allah
menciptakan jin dan manusia tidak ada guna yang lainya melainkan buat mengabdi
diri kepada allah swt. Seperti yang dijelaskan pada surat Adz-Dzariyat ayat 56 kecuali supaya mereka
tunduk kepada-Ku, dan merendahkan diri. Yakni bahwa setiap makhluk dari jin
atau manusia tunduk kepada keputusan Allah, patuh kepada kehendak-Nya, dan
menuruti apa yang telah Dia takdirkan atasnya. Dilihat dari ruang lingkupnya
ibadah terbagi menjadi 2 yaitu ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah.
B. Saran-saran
Dengan membaca makalah
ini penulis berharap agar pembaca bisa lebih memahami isi dari makalah ini dan tahu apa makna
dari isi makalah ini. Pembaca agar bisa lebih mengetahui tentang tujuan hidup dan kehidupan manusia,
dalil tentang tujuan hidup manusia dan ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah.
DAFTAR PUSTAKA
Halunggulung, Hasan.
1992. Asas-asas pendidikan islam.
Jakarta: Pustaka al-Husna
Hamka. 1977. Tafsir Al- Azhar. Surabaya: Yayasan Latimojong
Muhyiddin, Muhammad. 2007. Membuka energy
ibadah. Yogyakarta: Diva Press
Qardawi, Yusuf. 1991. Konsep Ibadah Dalam Islam. Surabaya:
Media
Tafsir, Ahmad. 2010. filsafat pendidikan islami, integrasi
jasmani, rohani, kalbu. Bandung: Rosdakkarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar